Evakuasi Ponpes Al Khoziny Diperpanjang hingga Tuntas dalam Operasi Khusus
Proses evakuasi dan pengangkatan material reruntuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi perhatian utama. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua korban ditemukan dan semua langkah penanganan dapat dinyatakan sukses.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menegaskan bahwa operasi ini telah menjadi operasi khusus. Operasi ini tidak akan berakhir hingga seluruh tahapan penanganan tuntas dilakukan.
“Operasi yang sedang berlangsung ini adalah operasi khusus, dan akan dicatat selesai setelah semua langkah mendapat penanganan,” ungkapnya dalam konferensi pers di Posko SAR Gabungan.
Menghadapi Tantangan dalam Proses Evakuasi di Sidoarjo
Tim Basarnas berkomitmen untuk menyelesaikan pergerakan pencarian dengan efisiensi tinggi. Biasanya, proses pencarian di lapangan dilakukan dalam waktu tujuh hari dengan perpanjangan setiap tiga hari. Namun, khusus untuk tragedi ini, upaya pencarian akan terus dilakukan.
Letak lokasi yang sempit menambah kesulitan dalam proses pengangkatan material. Operasi ini memerlukan ketelitian dan kehati-hatian mengingat sebagian dari material reruntuhan masih terhubung dengan struktur bangunan lain.
Untuk menangani masalah tersebut, Basarnas melibatkan tim ahli yang berpengalaman. Semua anggota tim gabungan dilatih secara profesional untuk mengatasi medan yang sulit.
Kendala yang Dihadapi Tim Basarnas
Salah satu kendala utama dalam proses ini adalah keterbatasan ruang untuk alat berat. Hanya dua unit alat berat yang diizinkan beroperasi pada saat yang sama, sehingga pengangkutan material dilakukan secara bergantian.
Lebih dari itu, material reruntuhan juga terhubung dengan bangunan yang bersebelahan, yang mengharuskan para petugas agar lebih berhati-hati dalam memotong dan mengangkat material. Keakuratan dalam proses ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Keberadaan tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga menjadi faktor penentu. Mereka telah dihadirkan untuk memberikan supervisi yang diperlukan agar semua proses berjalan dengan baik dan aman.
Data Korban dan Arah Pencarian Selanjutnya
Berdasarkan laporan dari Basarnas, total korban yang berhasil ditemukan hingga saat ini mencapai 170 orang. Dengan rincian 104 dalam kondisi selamat dan 66 meninggal dunia, di mana tujuh di antaranya adalah potongan tubuh.
Namun, jumlah korban yang belum ditemukan masih menjadi misteri. Proses pencarian akan dilanjutkan hingga semua korban berhasil diidentifikasi dan dievakuasi.
Kejadian tragis ini bermula ketika gedung tiga lantai, termasuk musala, ambruk pada sore hari saat ratusan santri tengah melaksanakan Salat Asar berjemaah. Peristiwa tersebut menciptakan kekacauan hebat dan kesedihan mendalam di kalangan komunitas.