Kemhan Cerita RI Mendapat Teknologi Munisi Kaliber Pesawat dari Prancis
Pertahanan suatu bangsa adalah fondasi utama untuk menjaga kedaulatan dan keamanan. Dalam konteks Indonesia, kolaborasi yang erat dengan negara lain dalam hal teknologi pertahanan menjadi sangat krusial untuk meningkatkan kapasitas militer.
Baru-baru ini, Kepala Badan Teknologi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Mayjen TNI Djoko Purwanto, menekankan pentingnya kemitraan Indonesia dengan perusahaan senjata terkemuka dari Prancis. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan pengembangan teknologi pertahanan yang nyata dan bermanfaat bagi Indonesia.
Dalam acara Defence Technology Forum 2025, Djoko memberikan penjelasan bahwa forum ini merupakan wadah bagi implementasi kesepakatan strategis antara Indonesia dan Prancis. Hasil kerja sama ini sudah mulai dirasakan oleh beberapa industri pertahanan lokal, yang menunjukkan dampak positif bagi sektor tersebut.
Kemajuan Teknologi Pertahanan Melalui Kerja Sama Internasional
Djoko Purwanto menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas pengadaan alutsista, tetapi juga mencakup transfer teknologi yang lebih mendalam. Dalam hal ini, PT Pindad adalah contoh konkret yang telah merasakan manfaat dari kerja sama tersebut. Mereka sudah mendapatkan transfer teknologi dalam produksi munisi, termasuk kaliber pesawat.
“Keberadaan KNDS sangat berarti bagi kemajuan teknologi pertahanan Indonesia,” ujar Djoko. Melalui transfer manufaktur, industri lokal diharapkan mampu berkontribusi lebih besar dalam pengembangan alutsista yang dibutuhkan oleh negara.
Selain PT Pindad, ada beberapa industri pertahanan lainnya yang juga terlibat dalam kerja sama ini. Dengan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan kemajuan yang diperoleh dapat semakin meluas ke sektor-sektor lainnya dalam industri pertahanan.
Pentingnya Transfer Teknologi untuk Kemandirian Pertahanan
Djoko menekankan, KNDS memiliki niat baik untuk mendukung pengembangan teknologi di tanah air dengan fokus pada transfer manufaktur. Ini menjadi langkah strategis menuju kemandirian industri pertahanan Indonesia. Kerja sama yang lebih dalam tidak hanya akan meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga memberikan peluang bagi industri lokal untuk tumbuh dan berkembang.
“Kami akan menjajaki teknologi-teknologi inovatif yang relevan dengan kebutuhan alutsista yang ada di Indonesia,” kata Djoko. Dengan demikian, perkembangan teknologi dan industri pertahanan di Indonesia akan lebih terencana dan terarah.
Untuk mencapai tujuan ini, peran pemerintah sangat penting dalam mendorong investasi dan kolaborasi antara perusahaan lokal dan asing. Melalui kebijakan yang mendukung, industri pertahanan Indonesia diharapkan bisa lebih mandiri dan kompetitif di level internasional.
Jalinan Kemitraan yang Berkelanjutan dengan KNDS
Chief Representative KNDS Indonesia, Thomas Gerard, menegaskan komitmen perusahaan untuk memperkuat kemitraan dengan Indonesia. Dia menyatakan keinginan untuk mengembangkan kerjasama industri yang berdampak luas, tidak hanya dalam hal teknologi, tetapi juga melalui transfer manufaktur ke industri lokal.
Kunjungan Presiden Prancis ke Indonesia juga menjadi titik awal bagi penguatan kerjasama ini. Dalam agenda tersebut, Letter of Intent (LoI) telah ditandatangani, yang mencakup pengadaan sistem artileri dan amunisi kaliber besar.
“KNDS siap untuk menghubungkan sistem artileri ini ke Indonesia, serta mendukung perkembangan perusahaan amunisi berkaliber besar di dalam negeri,” jelas Thomas. Ini menjadi langkah konkrit untuk memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia dan memperkuat kapabilitas militer.
Dengan terus berlanjutnya kolaborasi ini, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pemain aktif dalam industri pertahanan global. Ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa pertahanan nasional kita tetap berada dalam level yang memadai untuk menjaga kedaulatan.
Kesimpulannya, kemitraan yang baik antara Indonesia dan KNDS adalah langkah strategis menuju masa depan yang lebih aman dan mandiri dalam sektor pertahanan. Dengan fokus pada pengembangan teknologi dan industri lokal, Indonesia berpotensi besar untuk mencapai kemandirian pertahanan yang diinginkan.




