12 Rekomendasi Tempat Makan Rawon di Malang 2025 dan Kelezatannya yang Harus Dicoba
Rawon Malang adalah salah satu kuliner ikonik yang punya daya tarik tersendiri di kalangan pencinta masakan Indonesia. Hidangan ini tidak hanya terkenal dengan cita rasanya yang menggugah selera, tetapi juga dengan keunikan yang membedakannya dari varian rawon lainnya di seluruh nusantara.
Banyak orang menjadikan Rawon Malang sebagai salah satu tujuan kuliner wajib ketika berkunjung ke wilayah tersebut. Berbagai warung dengan resep turun-temurun menawarkan pengalaman rasa yang akan menjadikan momen makan Anda lebih berkesan.
Keunikan Bahan dan Cara Penyajian Rawon Malang
Salah satu keunikan Rawon Malang terletak pada penggunaan kluwek dalam kuahnya. Bahan ini memberikan warna hitam yang pekat dan cita rasa gurih yang mendalam, berbeda dari rawon dari daerah lain yang mungkin lebih ringan. Penyajian yang umumnya melibatkan irisan daging sapi yang tebal juga menambah keistimewaan hidangan ini.
Setiap suapan rawon mengajak Anda menjelajahi sensasi rasa yang berpadu harmonis antara rempah-rempah dan daging. Selain itu, pelengkap seperti tauge pendek dan sambal menambah keceriaan rasa di dalam mangkuk Anda.
Tak jarang, di beberapa warung, Rawon Malang disajikan dengan tersendiri atau bersamaan dengan nasi putih. Pilihan ini menambah fleksibilitas bagi pengunjung yang ingin menikmati hidangan sesuai selera masing-masing.
Pengalaman Kuliner di Warung Rawon Terkenal
Di Malang, terdapat berbagai warung yang menjadi legenda bagi pencinta rawon. Salah satu yang paling terkenal adalah Warung Rawon Rampal, yang telah menyajikan hidangan ini sejak tahun 1957. Keberadaannya yang sudah puluhan tahun menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Selain Warung Rampal, Warung Malam Pak Gatot juga menjadi destinasi favorit, terutama bagi mereka yang ingin menikmati rawon kapan saja. Dengan jam buka 24 jam, Anda bisa menyantap rawon di tengah malam sekalipun.
Menariknya, beberapa warung menawarkan inovasi kuliner seperti Pecel Kuah Rawon. Menu ini menggabungkan atribut utama nasi pecel dengan kuah rawon yang kaya rasa, menciptakan pengalaman baru dalam menikmati kuliner Jawa Timur.
Sejarah dan Tradisi Rawon di Malang
Rawon di Malang memiliki akar tradisi yang dalam, dengan warung-warung yang telah ada sejak lama. Misalnya, Kiroman (Mak Cem) merupakan salah satu warung tertua, yang konon telah beroperasi sejak tahun 1954. Keberadaannya menjadi saksi bisu perkembangan kuliner rawon di kawasan ini.
Rasa autentik yang dihasilkan dari resep-warisan menjadikan setiap warung memiliki ciri khas. Walaupun bahan baku dan teknik memasak mungkin serupa, penanganan dan persembahan di masing-masing tempat memberikan sentuhan yang berbeda.
Ketika menelusuri sejarahnya, tampak jelas bagaimana masyarakat Malang mempertahankan resep dan cara memasak yang telah ada selama bertahun-tahun. Tradisi ini menjadi bagian integral dari budaya mereka, yang memberikan makna lebih pada setiap hidangan yang disajikan.
Lauk Pendamping yang Wajib Dicoba saat Makan Rawon
Saat menikmati Rawon Malang, ada beberapa lauk pendamping yang sangat direkomendasikan. Makanan seperti mendol, yang terbuat dari tempe dan diolah dengan cara unik, membawa variasi rasa yang diperlukan untuk melengkapi hidangan utama ini. Mendol yang digoreng renyah menjadi teman yang sempurna untuk kuah rawon.
Selain itu, paru goreng, empal goreng, dan babat goreng menjadi pilihan lain yang tidak boleh dilewatkan. Setiap lauk ini memiliki karakter rasa yang mampu meningkatkan kenikmatan saat dipadukan dengan rawon yang kaya akan rempah.
Sate usus sapi juga menjadi lauk pendamping yang populer, menambah tekstur dan rasa pada makanan Anda. Kehadiran berbagai lauk tersebut tak hanya menjadi pelengkap tetapi juga menambah pengalaman kuliner yang lebih bervariasi dan menarik.




